Tafsir QS. Al-Jumu'ah ayat 10 dan QS. Al-Qishas ayat 73.

 

A. Tafsiran QS. Al-Jumu'ah ayat 10.

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : "Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT banyak-banyak supaya kamu beruntung". (QS. Al-Jumu'ah:10). 

    1. Tafsir Ibnu Katsir. 

Menjelaskan bahwa larangan melakukan transaksi sesudah seruan yang memerintahkan mereka untuk berkumpul kemudian diizinkan lah bagi mereka sesudah itu untuk bertebaran dimuka bumi dalam rangka mencari karunia Allah seperti apa yang dilakukan oleh Irak Ibnu Malik R.A apabila dia telah selesai dari shalat jumatnya maka ia berdiri di pintu masjid.
Telah diriwayatkan pula dari sebagian Ulama Salaf bahwa ia pernah mengatakan bawa siapa yang melakukan jual beli pada hari Jumat sesudah menunaikan shalat Jumat maka Allah SWT akan memberkahi jual beli nya sebanyak 70 kali. Firman Allah SWT yang berarti :

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah".

Yakni disaat kamu melakukan transaksi jual beli dan saat menerima dan memberi banyak-banyaklah kamu mengingat Allah dan janganlah kamu disibukkan oleh urusan duniamu hingga kamu melupakan hal yang bermanfaat bagimu di negeri akhirat nanti. 

    2. Tafsir Al-Mukhtashar/Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram). 

Bila kalian telah mendengar khutbah dan menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah rizki Allah dengan usaha kalian, serta ingatlah Allah banyak-banyak dalam segala keadaan kalian, semoga kalian meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

    3. Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia. 

"Apabila telah ditunaikan shalat".
Maksudnya yakni jika telah selesai mendirikan shalat. 

"Maka bertebaranlah kamu dimuka bumi".
Maksudnya untuk berjual beli dan berurusan dengan apa yang kalian butuhkan untuk penghidupan kalian. 

"Dan carilah karunia Allah".
Maksudnya yakni rezeki Allah diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berupa keuntungan dalam muamalat dan pekerjaan lainnya. 

"Dan ingatlah Allah banyak-banyak".
Maksudnya yakni janganlah kalian lalai ketika sedang bejual beli untuk banyak-banyak mengingat Allah dengan bersyukur atas kebaikan yang diberikan kepada kalian baik itu kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. 

"Supaya kamu beruntung".
Maksudnya yakni agar kalian dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

4. Tafsir Kemenag RI

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah selesai melakukan shalat Jumat, umat islam boleh bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat. Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi apalagi yang tampak nyata, sebagaimana firman Allah yang berarti :

"Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Yang Maha perkasa, Maha bijaksana". (At-Tagabun/64:18). 

Dengan demikian, tercapailah kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat. Dianjurkan kepada siapa yang telah selesai shalat Jumat membaca doa yang biasa dilakukan oleh Arrak bin Malik. 

"Ya Allah! Sesungguhnya aku telah memenuhi panggilan-Mu, dan melaksanakan kewajiban kepada-Mu, dan bertebaran (di muka bumi) sebagaimana Engkau perintahkan kepadaku, maka anugerahkanlah kepadaku karunia-Mu. Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki ". (Riwayat Ibnu Abi Hatim).

B. Tafsir QS. Al-Qashas ayat 73.

Waktu malam hari merupakan salah satu waktu yang didalamnya penuh keberkahan. Didalam Al-Qur'an banyak menyebutkan waktu malam sebagai waktu yang berharga. Didalam Al-Qur'an waktu malam di istilahkan dengan kata Al-Lail.
Salah satu ayat Al-Quran yang memberi gambaran waktu malam adalah QS. Al-Qashas ayat 73, yang berarti : 

"Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". 

1. Tafsiran Kemenag

Pergantian siang dan malam dengan fungsinya masing-masing, yaitu siang digunakan untuk berusaha mencari rezeki dan malam digunakan untuk istirahat dan melepaskan lelah, sehingga pulih kembali tenaga yang telah dipergunakan pada siang harinya. Hal tersebut merupakan rahmat terbesar dari Allah SWT yang tak ternilai harganya dan wajib disyukuri. Nikmati yang tak disyukuri akan hilang lenyap dicabut dan ditarik kembali oleh Allah. Sebaliknya nikmat yang disyukuri dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya sesuai dengan perintah Allah SWT, akan bertambah terus.
Firman Allah SWT yang artinya :

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmati) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmati-Ku), maka pasti azab-Ku sungguh berat". (QS. Ibrahim/14:7). 

2. Tafsir Al-Muyassar

Dalam tafsir Al-Muyassar karya Kementerian Arab Saudi ditegaskan, Allah memberi karunia kepada para hamba-Nya berupa rahmat yang luas, Dia telah menciptakan bagi mereka siang dan malam agar mereka mendapatkan manfaat dari keadaan keduanya yang silih berganti secara teratur, Allah telah menetapkan pergerakannya dengan perhitungan, sehingga manusia dapat memanfaatkan cahaya siang untuk bekerja mencari penghidupan. 

3. Wahabah Al-Zuhaili

Sementara itu Wahbah Al-Zuhaili menegaskan dalam menafsirkan ayat tersebut, bahwa diantara rahmat Allah SWT kepada manusia yaitu menjadikan malam dan siang bergantian supaya bisa berlindung dan beristirahat dari lelah di malam hari dan mencari rejeki dari keutamaan Allah dengan berbagai usah di siang hari serta supaya kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan. 

4. Tafsir Al-Maidah Al-Munawwarah

Allah menciptakan bagi kalian dua makhluk yang agung ini yaitu siang dan malam, agar kalian dapat berusaha dan bekerja serta dapat beristirahat dan mencari ketenangan, dengan begitu kehidupan kalian dapat berjalan dengan baik. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah. Dan di antara rahmat Allah SWT kepada manusia yaitu menjadikan malam dan siang bergantian supaya kalian bisa berlindung dan beristirahat dari lelah di malam hari dan mencari rezeki dari keutamaan Allah dengan berbagai usaha di siang hari serta supaya kalian bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. 

Tafsir Al-Wajiz/Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah Dan diantara dari rahmat Allah atas kalian (wahai manusia), Allah pilihkan bagi kalian dengan menjadikan bagi kalian malam untuk kalian tinggal dan tinggal padanya, kemudian Allah jadikan siang mengikuti malam agar kalian menyebar ketika datang waktu siang, kalian bekerja padanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian sehingga bertahan hidup dan mulai kehidupan kalian, semoga kalian mengetahui nikmat Allah atas kalian, sehingga menjadikan kalian memiliki rasa syukur dengan mentauhidkan-Nya dan mengikuti para utusan-Nya. 

5. Ibnu Katsir

Allah SWT berfirman, memberikan anugerah kepada hamba-Nya dengan apa yang diberikan kepada mereka berupa malam dan siang yang tidak ada penopang bagi mereka tanpa keduanya. serta Dia menjelaskan bahwa seandainya Dia menjadikan malam terus-menerus kekal bagi mereka hingga hari kiamat, niscaya hal itu akan menyulitkan mereka serta membosankan dan mencekam jiwa. Untuk itu Allah berfirman : 

Man ilaahun ghairullHi ya'tiikum bi lailin taskunuuna fiihi ("Siapakah Ilah selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu istirahat padanya?") yaitu kalian istirahat dari aktifitas dan kesibukan kalian. A fa laa tubshiruun, wa mir rahmatihii ("Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dan karena rahmat-Nya".) yaitu Dia ciptakan ini dan itu. Li taskunuuna fiihi ("agar kamu istirahat padanya") yaitu pada malam hari. Wa li tabtaghuu min fadl-liHii ("Dan agar kamu mencari sebagian dari karunia-Nya".) yaitu di waktu siang dengan mengadakan perjalanan, kunjungan, aktifitas dan kesibukan. Ini termasuk bab istirahat dan aktifitas.
Firman-Nya :

wa la'allakum tasykuruun ("Agar kamu bersyukur kepada-Nya") yaitu agar kalian bersyukur kepada Allah dengan berbagai macam ibadah di waktu malam dan siang. Barangsiapa yang tidak dapat melakukannya di waktu malam, dia dapat melakukannya di waktu siang. Atau sebaliknya. Sebagaimana firman Allah : 

Wa huwal ladzii ja'alal laila wan naHaara khilfatal liman araada ay yadzdaakkara au araada syakuuran ("Dan Dia yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur".) QS. Al-Furqon : 62

Adapun hikmah waktu malam Al-Qur'an sebagai berikut :

a. Kesadaran bahwa Allah maha Penyayang.

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa dijadikannya waktu malam oleh Allah agar manusia dapat beristirahat setelah seharian bekerja mengais rezeki. Ini memberi isyarat kuat akan Maha Penyayang-Nya Allah yang memberi kesempatan hamba-Nya untuk beristirahat.

b. Kesadaran bahwa Allah Maha Adil. 

Kenyataan bahwa Allah membuat waktu malam untuk istirahat adalah memberi kesadaran bahwa Allah maha Adil. Allah bukan hanya menuntut kita untuk mencari nafkah, ibadah, akan tetapi juga menghendaki hamba-Nya untuk melakukan istirahat di waktu malam. 

c. Kesadaran bahwa Allah Maha Pengasih. 

Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah dua hal yang hampir sama. Namun Maha Pengasih Allah adalah mengasihi semua makhluk tanpa pandang bulu, apakah dia beriman atau tidak apakah dia beragama Islam atau bukan. Semua Allah kasihani. Mereka semua Allah berikan kesempatan untuk beristirahat.
Begitulah hikmah waktu malam yang Allah jadikan untuk manusia. Semoga kita selalu bisa merenungi dengan baik.

C. Hubungan Al-Jumu'ah ayat 10 dan Al-Qashas ayat 73 terkait konsep bekerja keras dalam mencari nafkah. 

1. Pada surah Al-Jumu'ah ayat : 10 diterangkan bahwa :

Apabila telah selesai melaksanakan sholat jumat maka bersegeralah mencari karunia Allah yang terseba di muka bumi ini, dimana saja asalkan mau berusaha dan bekerja seperti berdagang, bertani, pegawai, dll. Di akhir ayat Allah menganjurkan kepada manusia agar banyak berdzikir mengingat Allah SWT supaya memperoleh keberuntungan. Dzikir artinya ingat Allah baik dalam keadaan senang maupun susah. 

2. Pada surah Al-Qashas ayat : 73 diterangkan bahwa :

Dan karena rahmat-Nya) rahmat Allah SWT. (Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat padanya) yakni pada malam harinya (dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya) pada siang harinya, untuk mencari penghidupan (dan agar kalian bersyukur) dengan adanya nikmat Allah pada kedua waktu itu, yaitu malam hari dan siang hari. 

3. Hubungan dari kedua ayat diatas adalah. 

a. sama-sama diperintahkan untuk menyelesaikan tugas-tugas hidup, larangan berdiri, istirahat secukupnya, dan menghargai waktu. Karena masih banyak tugas-tugas hidup lain diluar masjid seperti bergadang, rapat, silaturahim, masuk kantor lagi, memberi kuliah dan sebagainya ya harus diselesaikan. 

b. manusia adalah makhluk yang bekerja (bomo faber), bahkan manusia tidak akan mendapatkan suatu apapun kecuali apa yang diusahakannya. Sehingga tidak mengherankan jika sering didengar bahwa masuk surga atau neraka sangat ditentukan oleh perbuatan seseorang, pekerjaan atau usahanya ketika hidup di dunia. Yang ditekankan supaya bekerja atau berusaha dan bekerja dengan baik maka Allah akan memberi kehidupan yang baik pula. 

c. melalui kerja manusia menyatakan eksistensi dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Bekerja pada dasarnya merupakan realitas fundamental bagi manusia dan karenanya menjadi hakikat kodrat yang selalu terbawa dalam setiap jenjang perkembangan kemanusiaannya, sebab dengan kerja manusia dapat melaksanakan pembangunan perekonomian masyarakat dan sekaligus sebagai cermin pelaksanaan perintah agama. 

D. Penerapan QS. Al-Jumu'ah ayat 10 dan Al-Qashas Ayat 73.

Dalam QS. Al-Jumu'ah (62) : 10 disebut :

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi. Memotivasi diri untuk kerja keras, setelah ibadah dengan ikhlas, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung".

Sifat yang terkandung didalamnya :

• Kerja keras
• Teliti
• Menghargai waktu

Kerja santai tanpa rencana, malas, pemborosan tenaga, dan waktu jelas bertentangan dengan nilai islam. Islam mengajarkan agar setiap waktu harus diisi dengan tiga hal, yaitu meningkatkan keimanan, beramal saleh dan membina komunikasi social. 

Penerapan dari kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah : 

1. Ketika telah selesai melaksanakan sholat maka lanjutkan kembali pekerjaan atau aktivitas yang sedang dilakukan untuk mencari rezeki dan untuk menuntaskan keperluan-keperluan yang sedang menjadi tanggung jawab. 

2. Mencari karunia Allah dengan melakukan pekerjaan yang halal dan mencari keuntungan yang halal pula. 

3. Selalu mengingat Allah dalam segala hal dan segala situasi agar selalu dilimpahkan oleh rahmat-Nya serta mendapat keberuntungan didunia dan akhirat. 

4. Senantiasa bersyukur pada Allah SWT atas berkah yang didapatkan setiap harinya. 

5. Ketika sedang bekerja jangan terlalu memforsir tubuh dan juga harus tahu waktu karena malam adalah waktunya tubuh untuk beristirahat dan ketika pagi sudah tiba dapat menjalankan aktivitasnya kembali dengan penuh rasa syukur. 

6. Melakukan berbagai macam ibadah disiang hari dan malam hari sebagai bentuk kepatuhan dan rasa syukur pada Allah SWT. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejujuran Berbisnis Dalam QS. Al-Isra’ : 35 dan QS. An-Nisa’ : 58

Tafsir QS. Al-Hasyr Ayat 7

Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 245